Pemerintah Malaysia mengaku telah menghabiskan dana sebesar US$ 22 juta dalam misi pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) penerbangan Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada 8 Maret 2014. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai seperti yang dilansir Worldbulletin News.
Nilai yang dikeluarkan oleh pemerintah Malaysia ini dihitung pada akhir tahun 2014 mencapai RM 76 juta atau setara dengan US$ 22 juta. Angka ini sama dengan setengah dari biaya pencarian paling mahal di dunia terkait hilangnya pesawat, yakni yang terjadi pada kecelakaan pesawat Air France yang jatuh di Samudera Atlantik pada pada tahun 2009. Proses pencarian pesawat Air France saat ini menghabiskan dana sebesar US$ 44 juta selama tiga tahun.
Sebelumnya, pemerintah Malaysia dan Australia sepakat untuk membagi biaya pencarian. Namun hingga kini Australia belum mengumumkan berapa biaya yang sudah dikeluarkan untuk proses pencarian MH370 yang hingga kini masih juga belum ditemukan. Liow Tiong Lai sendiri mengatakan, proses pencarian MH370 akan terus dilanjutkan dan belum ditentukan kapan akan dihentikan. “Seluruh keputusan untuk menghentikan operasi pencarian harus disepakati oleh pemerintah Malaysia, China, dan Australia setelah mendapatkan saran teknis dari tim ahli satelit,” katanya.
Penerbangan MH370 hilang dari radar pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat Boeing 777-200ER yang mengoperasikan penerbangan itu membawa 239 penumpang dan kru. Hingga kini belum diketahui kejelasan nasib seluruh penumpang dan kru yang berada di dalam pesawat karena bangkai pesawat hingga kini masih hilang secara misterius dan belum berhasil ditemukan.
Foto: Wikimedia
Sumber: indo-aviation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar