Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia pada tahun ini akan fokus dalam mengembangkan rute-rute penerbangan internasional antara Indonesia dan China. Saat ini Garuda Indonesia sudah mengoperasikan empat rute penerbangan reguler menuju China, yaitu Jakarta-Beijing, Jakarta-Shanghai, Jakarta-Guangzhou, dan Denpasar-Beijing. Selain itu, Garuda Indonesia juga menyediakan layanan penerbangan charter ke sejumlah kota sekunder di China. Penerbangan charter ini membidik para wisatawan asal China yang ingin berlibur ke Indonesia, khususnya Bali.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, tahun ini perusahaan menyediakan total sekitar 1,2 juta kursi pada layanan penerbangan ke China. Itu merupakan kombinasi antara kursi penerbangan reguler dan penerbangan charter yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia. “Jadi untuk China sudah menyediakan hampir 1 juta kursi plus beberapa charter, mungkin sekitar 1,2 juta kursi,” ungkapnya.
Untuk layanan penerbangan di rute-rute regional di Asia seperti Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok, Garuda Indonesia tercatat sudah menyediakan sebanyak 2,3 juta kursi, sementara untuk Australia 950.000 kursi, Jepang 940.000 kursi, dan Timur Tengah 700.000 kursi. Selain itu, Garuda Indonesia kini juga sudah mengoperasikan penerbangan ke Eropa dengan destinasi menuju Amsterdam dan London.
Menurut Arif, Garuda Indonesia sedang mempertimbangkan untuk menambah rute penerbangan baru ke Eropa. Dua kota yang sedang menjadi incaran Garuda Indonesia adalah Frankfurt di Jerman dan Paris di Perancis. “Kita sedang kalkulasi pembukaan di negara-negara berikutnya, paling tidak Prancis dan Jerman, kita juga akan kalkulasi ke Eropa Timur dengan mempertimbangkan harga bahan bakar. Untuk pertumbuhan pasar ini kita akan lihat dengan detil,” katanya.
Arif menyebut layanan penerbangan menuju Eropa berkontribusi sebesar 10-15 persen dari total pendapatan Garuda Indonesia. Layanan penerbangan ke Eropa dinilai sangat potensial, sehingga Garuda Indonesia ingin melakukan ekspansi lebih lanjut ke Benua Biru. “Yang penting kita mau Garuda jadi brand dunia, tapi safety juga harus terjamin sehingga tidak diragukan lagi,” kata Arif Wibowo.
Foto: twitter @IndonesiaGaruda
Sumber: indo-aviation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar